Pages

TRAINING PENULISAN PKM
“WUJUDKAN KARYAMU DENGAN MENULIS”
Selasa, 27 April 2010 kemarin HIMA PLB bidang PK (Pengembangan Keilmuan-red) mengadakan kegiatan training penulisan program kreativitas mahasiswa dengan tema “Wujudkan Karyamu dengan Menulis”. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang sidang 1 FIP dengan diikuti oleg sekitar 60 peserta dari mahasiswa PLB berbagai angkatan.
Kegiatan ini menghadirkan dua orang pembicara yang sudah berpengalaman di bidang penulisan PKM. Yang pertama adalah ibu Pujaningsih, salah satu dosen PLB. beliau mengutarakan bahwa untuk menumbuhkan kreativitas dalam menyusun PKM, kita membutuhkan orang lain untuk saling menyumbang ide maupun gagasan. Selain itu, dalam kesempatan itu beliau menyampaikan tentang berbagai macam jenis PKM, dari PKM Penelitian, PKM Wirausaha, PKM Pengabdian Masyarakat, dll. Beliau juga menunjukan slide tentang grafik seberapa banyak mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan PKM di tiap-tiap fakultas. Dalam kesempatan itu beliau juga sempat berbagi pengalaman saat beliau mengikuti PKM. Yang katanya dulu tak ada pembatasan jumlah anggota dalam satu kelompok. Kelompok PKM beliau dulu sampai 10 anak, sedangkan sekarang hanya dibatasi dengan 3 sampai 5 anak. Ibu Puja juga berkisah saat ia harus menginap di rental computer milik temannya, agar bisa menyelesaikan pkm.
Pembicara yang kedua adalah mba Amalia Ahadini yang biasa dipanggil mb amel. Mahasiswa PLB angkatan 2006 yang merupakan salah juara III MaPres(Mahasiswa Berprestasi-red) UNY tahun 2009. Mba Amel memberikan motivasi-motivasi kepada peserta agar mereka tetap semangat dalam kuliah. Beliau menuturkan bahwa kita harus mempunyai planning mimpi yang nantinya akan kita wujudkan.
Kegiatan ini cukup menarik, banyak ilmu yang dapat kita ambil dari kegiatan ini. Khususnya tentang PKM, PKM itu apa, macam-macam pkm, bagaimana menulis pkm, motivasi untuk lebih semangat, dll.
Dalam sebuah kesempatan, Nurlita selaku ketua dari kegiatan ini mengungkapkan bahwa dia lega karena banyak teman-teman yang berantusias mengikuti kegiatan ini. Dan dia berharap seletah kegiatan ini, peserta lebih semangat lagi untuk menulis.
Dan untuk panitia, kami menunggu follow up dari kegiatan ini.
“wujudkan karyamu dengan menulis !!!”
_oKta, PLB ‘09_

Selamat jalan Guru Bangsaku
 
Selamat jalan guru bangsa ku
Kau lah guru kami semua
Kau lah panutan kami
Kau lah teladan kami
Teladan yang ramah dan bersahaja
Teladan yang selalu bias menjadi sahabat
Teladan yang penuh semangat dan pantang menyerah
Kau memang memiliki sebuah keterbatasan
Namun itu tak membuat mu mundur
Tak membuat mu menyerah
Kau terus berjuang untuk kemajuan Indonesia
Kau tak kenal lelah
Berjuang dan terus berjuang meski sakit terus menggerogoti tubuhmu
Kini ragamu memang telah tiada
Tetapi perjuangan
Kerja keras dan pengorbananmu akan selalu di kenang oleh orang-orang yang mencintaimu

_Sleman, 18 Februari 2010_
Ratna Dewi NS ( siswi SLB TEGAR HARAPAN, SLEMAN)

Ortopedagog sejati,
Annie Sullivan
Sungguh suatu keniscayaan bahwa di belakang setiap orang hebat, pastilah terdapat orang yang hebat pula. Inilah sosok Annie Sullivan, yang dapat menciptakan tokoh sehebat Hellen Keller. Annie Sullivan sebagai pengajar seorang anak yang mengalami buta, tuli dan bisu amatlah patut kita jadikan contoh. Seorang Ortopedagog (guru bagi anak2 menyimpang) yang tak kenal pantang menyerah untuk mendidik seorang Anak Berkebutuhan Khusus. Annie Sullivan lahir pada tanggal 14 April 1866. Orangtuanya bernama Thomas Sullivan dan Alice Cloesy di Pakan Hills, MA. Saudara Annie, Jimmie, terkena TBC. Annie dibesarkan di sebuah rumah miskin dan mendapat penyiksaan secara fisik oleh ayah tirinya pada usia 5 tahun. Trachomanya rusak dan membuat ia hampir buta. Ibunya meninggal 2 tahun kemudian. Dan ayahnya meninggalkan anak-anaknya di sebuah Panti Asuhan d Tewksbury. Jimmie meninggal sesudahnya. Sullivan menjalani operasi panjang untuk mendapatkan kembali penglihatannya, namun gagal. Hingga pada akhirnya Sullivan dibawa ke Boston Kota. Ia menjalani dua operasi lagi, bahkan setelah usaha ini penglihatannya tetap buram. Sullivan kembali ke Tewksbury. Setelah 4 tahun disana, pada tahun 1880 ia memasuki institusi Perkins dan Massachufetts, sekolah untuk orang buta di Boston. Ia kembali operasi pada tahun 1881 dan berhasil merebut kembali sebagian dari pandangannya. Sullivan llulus pada tahun 1886. Michael Anaganos, direktur sekolah, mendorongnya untuk menjadi guru Hellen Keller. Pada tahun 1887, Sullivan melakukan operasi tambahan yang akhirnya memulihkakn penglihatannya.
Di tahun 1887, Sullivan mengatasi Hellen Keller menggunakan bahasa isyarat karena Hellen Keller dalam keadaan buta, tuli dan bisu. Sullivan mengajari Hellen sebanyak 30 kata per hari. Sampai akhirnya Hellen Keller bias menyelesaikan studinya, kuliah menyandang gelar cumlaude dan menjadi seorang advokat ternama yang membela orang-orang tunanetra. Annie menjadi guru dan sahabat Hellen Keller hingga akhir usianya. Sullivan meninggal tahun 1936. Ia kembali menjadi buta 1 tahun sebelum kematiannya. Ia meninggal pada usia 70 tahun.

_Dini, PLB ‘09_